Di dalam sebuah pendakian, keberhasilan suatu kegiatan di alam terbuka
juga ditentukan oleh perencanaan dan perbekalan yang tepat. Hal - hal
yang menjadi perhatian dalam kaitannya dengan perencanaan perjalanan itu
antara lain mengenal jenis medan, menentukan tujuan kegiatan,
mengetahui lamanya perjalanan, mengetahui keterbatasan kemampuan fisik
untuk membawa beban dan memperhatikan hal - hal khusus seperti obat -
obatan tertentu misalnya.
Hal ini dimaksudkan untuk memberikan efektifitas kerja kepada
setiap pendaki dengan membawa apa yang perlu dibawa dan melakukan apa
yang perlu dilakukan. Dengan cara ini maka potensi terjadinya bahaya
cedera dapat dikurangi meskipun tidak dapat dihilangkan.
Dari kajian pustaka dan pengamatan peneliti di lapangan, maka terdapat
beberapa macam cedera pada pendaki gunung yang sedang melakukan
aktifitasnya mendaki gunung yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1 Lecet
Lecet merupakan cedera tingkat 1 ( cedera ringan ) yang terjadi berupa
goresan di kulit karena benda tajam. Pada cedera ini penderita tidak
mengalami keluhan yang serius namun dapat mengganggu penampilan
seseorang. Setiap cedera yang menyebabkan lapisan kulit terluar
terkelupas, sehingga jaringan di bawahnya terpapar oleh bakteri dan
kemungkinan infeksi disebut lecet
2 Memar
Memar adalah cedera yang disebabkan oleh benturan benda keras pada
jaringan lunak tubuh. Dari sumber lain disebutkan Memar atau lebam
adalah suatu jenis cedera pada jaringan tubuh yang menyebabkan aliran
darah dari sistem kardiovaskular mengendap pada jaringan sekitarnya, disebut hematoma, dan tidak disertai robeknya lapisan kulit.
Memar ditimbulkan oleh trauma seperti tumbukan benda tumpul dan
menimbulkan rasa sakit walaupun pada umumnya tidak berbahaya. Endapan
sel darah pada jaringan kemudian mengalami fagositosis dan didaurulang oleh makrofaga. Warna biru atau ungu yang terdapat pada memar merupakan hasil reaksi konversi dari hemoglobin menjadi bilirubin. Lebih lanjut bilirubin akan dikonversi menjadi hemosiderin yang berwarna kecokelatan
3 Kram
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kram otot ini seperti
pada saat otot mengalami kelelahan dan secara tiba-tiba meregang, maka
otot tersebut ( dengan terpaksa ) akan meregang secara penuh dan ini
dapat mengakibatkan kram.
Kram juga dapat disebabkan karena adanya ketidaksempurnaan biomekanik tubuh karena adanya malalignment
( ketidaksejajaran ) dari bagian kaki bawah atau keadaan otot yang
terlalu kencang. Kekurangan beberapa jenis mineral tertentu ( seperti zat sodium, potassium, kalsium, zat besi dan posphor ) yang dibutuhkan oleh tubuh juga dapat mempengaruhi terjadinya kram otot.
Pada beberapa kasus kram otot yang terjadi dapat juga disebabkan karena
terbatasnya suplai darah yang tersedia pada otot tersebut, sehingga
menyebabkan terjadinya kram otot pada saat melakukan kegiatan
4 Strain dan sprain
Strain adalah kerusakan pada jaringan otot karena trauma langsung (
impact ) atau tidak langsung ( overloading ). Pada cedera strain rasa
sakit adalah nyeri yang menusuk pada saat terjadi cedera, terlebih jika
otot berkontraksi.
Strain ringan ditandai dengan kontraksi otot terhambat karena nyeri dan teraba pada bagian otot yang mengaku. Strain
total didiagnosa sebagai otot tidak bisa berkontraksi dan terbentuk
benjolan. Cidera strain membuat daerah sekitar cedera memar dan
membengkak.
Setelah 24 jam, pada bagian memar terjadi perubahan warna, ada tanda - tanda perdarahan pada otot yang sobek, dan otot mengalami kekejangan.
Sedang cedera sprain adalah cedera pada ligamen di sekitar
persendian tulang yang dibentuk oleh permukaan tulang rawan sendi yang
membungkus tulang - tulang yang berdampingan.
Kerusakan serat ligamen sering dibarengi oleh pendarahan yang
menyebar di sekeliling jaringan dan terlihat sebagai memar. Sebagai
penyebabnya adalah persendian tulang dipaksa melakukan suatu gerak yang
melebihi jelajah sendi atau range of movement normalnya.
Trauma langsung ke persendian tulang, yang menyebabkan persendian
bergeser ke posisi persendian yang tidak dapat bergerak. Dalam buku
lain juga disebutkan sprain adalah cedera yang menimbulkan nyeri, yang
disebabkan oleh kerusakan pada ligamen yaitu jaringan ikat fibrosa yang keras dan elastik, yang membungkus sendi
5 Fraktur
Terdapat beberapa pengertian mengenai frakture, sebagaimana yang
dikemukakan para ahli melalui berbagai literatur. , frakture adalah
rusaknya dan terputusnya kontinuitas tulang, sedangkan menurut Boenges,
fraktur adalah pemisahan atau patahnya tulang.
Back dan Marassarin berpendapat bahwa fraktur adalah terpisahnya
kontinuitas tulang normal yang terjadi karena tekanan pada tulang yang
berlebihan.
Lewis ( 2000 ) berpendapat bahwa tulang bersifat relatif rapuh namun mempunyai cukup kekuatan dan gaya pegas untuk menahan tekanan.
Fraktur dapat diakibatkan oleh beberapa hal yaitu:
Fraktur akibat peristiwa trauma. Sebagian fraktur disebabkan
oleh kekuatan yang tiba - tiba berlebihan yang dapat berupa pemukulan,
penghancuran, perubahan, pemuntiran atau penarikan. Bila tekanan
kekuatan langsung tulang dapat patah pada tempat yang terkena dan
jaringan lunak juga pasti akan ikut rusak. Pemukulan biasanya
menyebabkan fraktur lunak juga pasti akan ikut rusak. Pemukulan
biasanya menyebabkan fraktur melintang dan kerusakan pada kulit
diatasnya. Penghancuran kemungkinan akan menyebabkan fraktur komunitif
disertai kerusakan jaringan lunak yang luas.
Fraktur akibat peristiwa kelelahan atau tekanan. Retak dapat
terjadi pada tulang seperti halnya pada logam dan benda lain akibat
tekanan berulang - ulang. Keadaan ini paling sering dikemukakan pada
tibia, fibula atau metatarsal terutama pada atlet, penari atau calon
tentara yang berjalan baris - berbaris dalam jarak jauh.
Fraktur petologik karena kelemahan pada tulang. Fraktur dapat
terjadi oleh tekanan yang normal kalau tulang tersebut lunak ( misalnya
oleh tumor ) atau tulang - tulang tersebut sangat rapuh
6 Blister ( Lepuhan )
Lepuhan adalah kumpulan cairan yang terletak diantara lapisan terluar
kulit yang disebabkan oleh gesekan, tekanan dan panas. Kombinasi yang
terdiri dari tiga macam mikrotrauma fisik tersebut menyebabkan
terjadinya pemisahan lapisan kulit ( dermis dan epidermis ) dan resultan
cairan yang meradang, menggelembung pada lapisan terluar kulit yang
mengakibatkan cairan isi lepuhan dengan lapisan terluar kulit, membentuk
kulit lepuhan.
Lepuhan sering terjadi saat atlet memulai aktifitas baru atau
meningkatkan porsi suatu aktifitas. Sepatu baru dan perubahan lantai
arena menyebabkan timbulnya lepuhan. Kondisi kelembaban atau panas juga
mempengaruhi munculnya lepuhan. Mereka yang berkulit sehat lebih mudah
terkena lepuhan
7 Sunburn
Pada hari - hari yang berkabutpun, anda kemungkinan masih bisa tersengat
sinar Matahari, karena sinar matahari ini dapat dipantulkan baik
melalui mendung ( awan ), bangunan - bangunan, pepohonan dan bahkan
memantul lewat media tanah ( permukaan aspal ).
Sengatan sinar Matahari harus kita antisipasi sedini mungkin
meskipun kulit belum memberikan gejala - gejala rasa sakit seperti
terbakar. Rasa sakit karena tersengat sinar Matahari tersebut disebabkan
oleh adanya keterlambatan pelepasan bahan - bahan kimia tertentu yang
disebut prostaglandins oleh sel - sel yang rusak
8 Nyeri pinggang bagian bawah ( Low Back Pain )
Low back pain atau nyeri pinggang bawah adalah suatu kondisi dimana penderita merasa nyeri dibelakang pinggang bagian bawah. Cedera pada pinggang bawah sering terjadi disebabkan karena kelelahan dan kurangnya pemanasan sebelum melakukan aktifitas.
Cedera ini dipicu oleh tidak seimbangnya kekuatan otot punggung dan otot perut dimana pada umumnya otot perut jauh lebih dominan sehingga pada saat gerakan tertentu otot punggung bagian bawah ini mengalami cedera.
Cedera ini juga bisa disebabkan karena kesalahan posisi. Kesalahan
posisi dalam aktivitas, akan membuat otot tertahan dalam satu posisi.
Selain itu, pada Pendaki gunung cedera ini bisa terjadi karena
kesalahan dalam pengaturan berat beban yang dibawa atau karena posisi
tas yang salah yang menyebabkan beban tertumpu di pinggang atau punggung
bagian bawah dan bukan di pundak atau bahu
9 Hypothermia
Hipotermia adalah
penurunan suhu tubuh ( kedingingan ) dari suhu normal, dan apabila
kalau tidak cepat mengatasi situasi tersebut di gunung bisa berakibat
fatal. Biasanya suhu tubuh kita normal dan tetap pada suhu kurang lebih
37,5 derajat celsius. Kalau panas, tubuh kita akan mengeluarkan keringat
untuk mengurangi panas tersebut dan kalau dingin kita menggigil untuk
memanaskan tubuh.